Sejarah Bonek "Bondo Nekat" Suporter Persebaya Surabaya


Persebaya Surabaya tidak dapat dipisahkan dari Bonek. Bonek adalah penggemar fanatik fanatik dari fanatik Suroboyo Arek-areK.

Bajul Ijo, dijuluki Persebaya, sangat identik dengan Bonek. Dan sebaliknya. Militansi dan fanatisme Bonek dalam dukungan untuk Persebaya bersaing tidak lagi perlu diinterogasi.

Jadi, bagaimana kisah Bonek dan asal dari nama kelompok simpati Persebaya? Dalam artikel berjudul "Bonek, Identitas Budaya Sepak Bola Surabaya," Diterbitkan di Kompas.com pada 21 April 2020, Bonek adalah janji untuk pendukung setia Persebaya.

Bonek dikenal sebagai salah satu pendukung militan yang menciptakan budaya mereka sendiri di Surabaya dan Jawa Timur. Kata "Bonek" sebenarnya merupakan akronim untuk "Bondho Reskless". Di Indonesia, "Bondho Respless" berarti modal putus asa.

Istilah ini menjadi citra tentang bagaimana militansi dan totalitas tulang dengan memberikan dukungan masing-masing persebaya yang bersaing.

Dari sana, maka istilah Mbonek muncul, yang sedang dalam kegiatan untuk pergi ke stadion untuk mendukung Persebaya secara langsung. Jika itu kempes, ada kisah yang menarik tentang awal penampilan Bonek untuk pendukung yang sesevestasi.

Para pendukung Persebaya tidak dinamai secara langsung sebagai Bonek. Segera, judul Bonek baru muncul pada tahun 1987. Ada beberapa versi munculnya istilah "Bonek" untuk para pendukung Persebaya. Namun, semuanya merujuk pada kompetisi musim 1987-1988. Pada saat itu, Persebaya Surabaya berhasil lolos ke final dan akan bertarung di Persija Jakarta di Stadion utama Bung Karno (sebelumnya disebut Senayan Stadium), Jakarta.

Pada saat itu, itu tidak umum ketika para pendukung berpartisipasi dalam mendukung perjuangan tim mereka yang bangga menghadiri langsung di stadion, meskipun partai berlangsung di kota lain.

Namun, para pendukung Persebaya pada waktu itu sudah tenggelam dalam euforia pengawasan konstan pertarungan Green Bajoul. Bisa dibilang, para pendukung Persebaya adalah pelopor pendukung pendukung di rumah lawan atau sekarang mereka disebut hari-hari dari pendukung.

Namun, antusiasme yang tinggi dari para pendukung Persebaya menyebabkan kondisi tidak terkendali. Banyak dari mereka memberanikan diri untuk pergi ke Jakarta secara mandiri, tanpa koordinasi. Akibatnya, ketika pesta itu adalah banyak pendukung Persebaya Surabaya yang tersebar di pintu luar stadion karena itu tidak melarikan diri.

Belum lagi ketika pesta berakhir, banyak pendukung Persebaya diabaikan di sudut-sudut ibukota karena mereka tidak memiliki persediaan yang cukup. Dari sana, maka nama panggilan Bonek alias Bondho bertekad kepada para pendukung Persebaya.

Julukan itu mengacu pada ibukota isi perut dan kepercayaan besar yang dimiliki oleh para pendukung Persebaya untuk memberikan dukungan langsung kepada tim kebanggaan mereka tanpa menyakiti material.

Dikatakan bahwa pertama kali istilah Bonek diaktifkan oleh Dahlah Iskan, yang menjadi pemimpin salah satu surat kabar terkemuka di Jawa Timur. Pada saat itu, itu adalah kepala yang gemetaran untuk melihat banyak pendukung Persebaya di luar Stadion Senayan. Kemudian, dia disamarkan dengan memanggil mereka "Bonek" atau orang yang "Bondho Reskless".

Sementara itu, sumber literasi lain menyatakan bahwa nama panggilan Bonek pertama kali dihakimi oleh Presiden Jawa Jawa Timur DPRD, Purnomo Kasidi. Pada saat itu, Purnomo Kasidi, yang juga menjabat sebagai presiden Persebaya Surabaya, melihat banyak pendukung berserakan di halaman hotel tempat ia tinggal.

Melihat itu, Purnomo kemudian bereaksi sama seperti Dahlah Iskan memanggil mereka "Bonek" dalam arti artistik tanpa Bondho (modal) atau Bondho biasa-biasa saja, jadi dia harus tidur tanpa penginapan.

Dalam perkembangannya, Bonek memiliki citra negatif. Namun, stigma negatif mulai menghilang dengan perubahan yang mereka buat, termasuk melaksanakan kegiatan di luar dukungan untuk Persebaya. Misalnya, pada awal 2021, Bonek mengirim bantuan kemanusiaan dan juga sukarelawan hingga beberapa poin untuk gempa bumi di Sulawesi Barat.

Dalam kasus Piala Menora 2021, turnamen pramuson, Bonek juga berkampanye untuk mendukung dari rumah. Sebagai pendukung sepak bola, Bonek adalah identitas dukungan dari Persebaya Surabaya, yang memiliki dedikasi dan militansi yang tinggi. Lebih dari itu, Bonek juga menunjukkan bahwa pendukung sepakbola juga harus khawatir tentang orang lain.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama